Kalian pada tahu tidak bahwa ternyata pengambilan minyak bumi memiliki prinsip yang serupa dengan energi geotermal, yakni dengan cara pemboran atau drilling. Namun, terdapat pula perbedaan antara kedua jenis energi ini.
Apa aja sih persamaan dan perbedaan antara energi geotermal dan minyak bumi?
Pertama, mari kita bahas tentang persamaan kedua jenis energi ini.
1.Pengambilan energi minyak bumi dan energi geotermal memiliki tahapan yang mirip, mulai dari eksplorasi, pengembangan, hingga generasi listrik. Teknologi drilling diperlukan untuk kedua jenis energi ini, walaupun teknik, dan testingnya berbeda.
2.Pemerolehan minyak bumi dan energi geotermal sama-sama memiliki resiko yang tinggi. Contohnya pada kilang minyak dapat terjadi bahaya yang dapat ditimbulkan dari zat-zat kimia berbahaya dan pada geotermal yang berhadapan dengan sesuatu yang terletak di dalam permukaan bumi yang tidak kita ketahui secara jelas.
Selanjutnya adalah perbedaan dari kedua jenis energi ini.
1.Tarif listrik yang ditawarkan oleh energi minyak bumi yakni sekitar $0,18 sen/kWh, sedangkan energi geothermal yakni sekitar $ 7-13 sen/kWh.
2.Pembangkit energi geotermal hanya menghasilkan emisi sekitar 1/10 emisi dari pembangkit listrik minyak bumi.
3.Perbedaan karakter antara energi minyak bumi dan energi geotermal. Karakter pertama, energi minyak bumi memiliki temperatur yang lebih rendah yaitu 100 ℃ dibanding energi geothermal dengan suhu lebih dari 200℃. Karakter kedua, terdapat komponen fluida seperti minyak, air, dan gas pada pengambilan energi minyak bumi. Sedangkan pada energi geothermal, hanya terdapat air, uap, atau campuran keduanya dan karakter ketiga, energi minyak bumi memanfaatkan fluida untuk dijual, sedangkan energi geothermal memanfaatkan panas yang menghasilkan listrik untuk dijual.
4.Capacity factor adalah perbandingan jumlah produksi listrik dalam periode tertentu terhadap kemampuan produksi sesuai daya mampunya. Capacity factor pembangkit listrik energi geotermal dapat mencapai kisaran 90% karena keberadaan energi geotermal sebagai salah satu energi terbarukan yang tidak tergantung pada kondisi cuaca, Sedangkan capacity factor untuk pembangkit listrik energi minyak bumi di Indonesia adalah hanya sekitar 25%.
5.Secara global diperkirakan, pekerjaan sektor fosil akan mengambil alih hanya sekitar 2%, sedangkan energi terbarukan termasuk energi geotermal, berkontribusi sekitar 80% dari pekerjaan yang akan diciptakan pada tahun 2050.
6.Perbedaan yang paling penting adalah jenis energi yang dihasilkan. Geotermal mampu menghasilkan energi sepanjang masa karena uap dan fluida yang dihasilkan dapat terisi ulang secara alami, tidak seperti minyak bumi yang berasal dari fosil.