Dibalik fashion dan makanan yang teman-teman konsumsi terdapat efek emisi / GHG terbesar yang dihasilkan, mulai dari sektor makanan, khususnya daging sapi, disusul juga dengan sektor tekstil.

Bagaimana bisa? Mari kita bahas satu per satu yaa.

Berdasarkan penelitian Davis, Universitas California menyatakan bahwa terdapat 1,5 milyar sapi di dunia dan menghasilkan 25 liter methane dalam satu hari dari sistem pencernaan. Methane ternyata memiliki dampak 25 kali lebih besar dalam menahan atau memerangkap panas astmosfer daripada CO2. Selain itu, sebagian besar sapi yang ada di bumi adalah sapi pedaging, dalam proses pertumbuhannya dibutuhkan sangat banyak makanan, dan pengumpulan makanan ini juga menghasilkan CO2.

Tumbuhan ketika hidup akan menyerap CO2, namun ketika sudah mati akan melepaskan CO2 ke udara. Lebih dari 25% lahan digunakan untuk menumbuhkan pakan sapi. Hal ini menyebabkan terjadi deforestasi yang menyebabkan tempat penyerap CO2 menjadi berkurang.Jumlah persentase total dari emisi yang dihasilkan sektor makanan, khususnya sapi sebesar 14%. Untuk transportasi secara total adalah 14%. Jumlah ini menunjukan hasil emisi dari sapi setara dengan jumlah emisi dari kendaraan yang kita gunakan setiap hari.

Disisi lain, fast fashion menjadi salah satu tren. Pakaian menjadi lebih murah dan bisa didapatkan dimana saja, hal ini menyebabkan orang-orang akan membeli semakin banyak baju setiap tahunnya. 

Apakah ada dampaknya dari fast fashion ini?

Berdasarkan data dari Boston Consulting Group, terdapat peningkatan jumlah timbunan sampah pakaian sebesar 35% dari tahun 2015 hingga 2030, dan 50% peningkatan limbah cair dari industri tekstil. Bahkan Linda Greer, senior scientist di Natura Resource Defense Council mengatakan bahwa untuk mengetahui warna tren baju di musim selanjutnya bisa dilihat melalui warna limbah tekstil yang mencemari sungainya.

Jadi bagaimana cara kita untuk tidak merusak lingkungan tetapi kebutuhan kita tetap terpenuhi?

1. Kita bisa memulai dengan mengurangi memakan daging sapi. daging sapi bisa diganti dengan daging ayam karena lebih rendah emisi, atau dengan jamur, bahkan bisa diganti dengan sayuran. 

2. Menjadi pembeli yang cerdas. Saat ini sudah ada brand fashion yang sustainable, kita bisa mendukung dan menggunakan brand-brand yang memiliki dampak baik terhadap lingkungan!

Kesimpulannya, apa yang kamu makan dan yang kamu pakai itu secara langsung berdampak pada lingkungan, untuk itu bijaklah menjadi konsumen.

Pelajari lebih lanjut disini.