Halo JIWAKU! Kembali lagi bersama JIWA Learning. Seperti yang kita ketahui, untuk menentukan lokasi pengeboran yang baik, diperlukan adanya integrasi informasi antara 3G yaitu geofisika, geologi dan geokimia. Nah, salah satu peran dari geofisika adalah untuk menyelidiki struktur sistem panas bumi dibawah permukaan. Dan sesuai dengan judul artikel ini, tentunya kalian sudah bisa menebak lah ya kalau pada artikel kali ini, kita akan membahas seluk beluk akuisisi dari metode gravitasi dalam menyelidiki sistem panas bumi yang tentunya ini semua dijamin fakta dan bukan gossip! 

Yuk langsung kita mulai Sesuai dengan Namanya yaitu “gravitasi”, survei gravitasi ini adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi akibat adanya perbedaan densitas pada lapisan batuan di bawah permukaan. Nah sebelum kita melakukan akuisisi data, berikut ini ada beberapa strategi survey menggunakan gravitasi yang dapat membantu agar tahapan eksplorasi maupun pengembangan dari geothermal kita dapat berlangsung dengan optimal. 

Dalam eksplorasi panas bumi, survey gravitasi mampu memberikan gambaran mengenai struktur dibawah permukaan. Dari informasi tersebut, yang kemudian dicombine dengan data geologi, geokimia dan survey geofisika lainnya, tentunya kita bisa menentukan titik reservoir dan lokasi target pengeboran dengan baik selanjutnya, dalam tahap pengembangan, dinamika fluida pada reservoir panas bumi harus terus dipantau agar proses produksi berjalan dengan optimal. Apabila jumlah fluida berkurang, harus dilakukan injeksi dan sebaliknya untuk daerah yang yang mengalami penambahan fluida sebaiknya diproduksikan. 

Kita bisa melakukan survey microgravity untuk memantau dinamika dari fluida pada reservoir panas bumi sehingga bisa ditentukan strategi apa yang harus dilakukan terhadap sumur produksi tersebut. Nah kemudian, bagaimana sih pelaksanaan dari akuisisi data pada survey gravitasi ini dilakukan? 

 Pengen tau lebih jawabannya? Yuk, simak lebih lanjut,