Tahukah kamu? Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi sekitar 40% dari potensi panas bumi dunia. Namun hingga saat ini pemanfaatannya belum sepenuhnya maksimal, akan tetapi pemerintah terus berupaya meningkatkan pemanfaatan sumber panas bumi Indonesia, dengan berencana menjalankan 46 proyek pengeboran sumur panas bumi hingga tahun 2025. Seperti apa si pengeboran panas bumi itu?
Kita tahu bahwa kegiatan pengeboran itu membutuhkan biaya yang besar karena memiliki resiko yang tinggi pula. Resiko yang besar tentu berkaitan dengan tingkat kesuksesan pengeboran. Sumur pertama yang dibor pada fase eksplorasi biasanya akan memiliki tingkat kesuksesan rata-rata sekitar 50%, pada fase inilah yang memiliki tingkat resiko terbesar dalam suatu investasi panas bumi. Saat mulai memasuki tahap development tingkat kesuksesan rata-rata akan meningkat sekitar 70% dari hasil pengeboran 30 sumur pertama, dan terus meningkat hingga fase operasi.
Oleh sebab itu kegiatan pengeboran sangat bergantung pada ketelitian dan pertimbangan yang matang dalam setiap tahapnya. Memangnya apa saja sih tahap dan tujuan dari pengeboran panas bumi itu? Pada pengeboran panas bumi, kita mengenal kegiatan eksplorasi, pengembangan, hingga operasi, yang bertujuan untuk mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan keberadaan sumberdaya tersebut, serta memproduksikan dan memanfaatkan sumberdaya panas bumi itu sendiri. Kegiatan ini terdiri dari tahapan berikut dimulai dari explorasi pendahuluan hingga eksplorasi rinci.
Kemudian dilakukan pemboran sumur explorasi dilanjutkan dengan studi kelayakan perencanaan, pengembangan dan pembangunan, produksi, perluasan. Tahapan pemboran dilakukan untuk memastikan dan membuktikan apakah hasil interpretasi model yang kita peroleh dari data-data survey sebelumnya, sesuai dengan hasil pengeboran di lapangan.
Ingin tahu tahapan lengkapnya? Yuk tonton