Halo JIWAKU! Sudah pada tau kan, kalo metode geofisika itu banyak banget? Saking banyaknya, metode-metode tersebut dapat diintegrasikan (disatukan) untuk menemukan lokasi prospek panasbumi dengan lebih akurat lho! Wah, Metode apa saja tuh? 

Diantaranya ada Metode pendahuluan geofisika yang sering digunakan yaitu metode gravity dan magnetic. Kedua metode medan potensial tersebut kerap digunakan karena terkenal dengan biaya yang terjangkau dan waktu akuisisinya juga relatif cepat! Kedua metode ini sangat powerful dalam mengidentifikasi struktur geologi bawah permukan yang berasosiasi dengan parameter fisis batuan secara luas lho. Selain itu, metode tersebut juga masih tetap digunakan pada tahapan produksi dan pengembangan lapangan panas bumi lho. Wah seperti apa tuh? 

Survei gaya berat (Gravity) dan geomagnetik (Magnetic) biasanya dilakukan secara bersamaan karena kemampuannya dalam menggambarkan zona anomali yang berkaitan dengan struktur geologi bawah permukaan bumi. Bersama namun belum tentu sama ya. Meskipun dilakukan secara bersamaan, namun parameter fisis yang diukur dan tujuannya tetap berbeda lho! 

Metode gaya berat bertujuan untuk mengidentifikasi sistem panas bumi dan struktur geologi bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan nilai densitas batuan di bawah permukaan yang membentuk suatu sistem panas bumi. Hal tersebut menjadi acuan untuk dapat dilakukan interpretasi tentunya dengan kombinasi data geologi dan geokimia. Selain itu metode tersebut juga dapat menentukan kedalaman batuan dasar (basement) dengan lebih tepat. Eh bentar, Kok densitas bawah permukaan bumi bisa berbeda-beda ya? 

 Pengen tau lebih jawabannya? Yuk, simak lebih lanjut,