Lionel Messi dan Christiano Ronaldo, dua pesepak bola dengan bayaran tertinggi versi forbes 2020. Lionel Messi menduduki posisi pertama dengan pendapatan $126 juta per tahun setara dengan 1,8 triliun rupiah per tahun. Tepat setelahnya adalah Cristiano Ronaldo, dengan pendapatan $117 juta per tahun atau setara dengan 1,7 triliun rupiah per tahun. Ternyata uang dengan jumlah tersebut bisa investasi sekitar 30 MW panas bumi atau setara dengan 18 sumur geotermal. 

Dalam pengusahaan panas bumi terdapat beberapa tahapan pengembangan preliminary survey, exploration survey, exploration/test drilling, project review and feasibility, field development, power plant construction, gathering system and transmission, serta start-up and commissioning. Masing-masing tahap pengembangan mengeluarkan investasi berkisar antara US$ 2.8 – 5.5 juta per MW. 

Di Indonesia investasi panas bumi berada pada US$ 4 juta per MW. Harga tersebut bisa saja berbeda antara satu lapangan dengan yang lain. Mengingat, harga dalam pengusahaan panas bumi bersifat site-spesifik atau bergantung pada seberapa menantang medan yang dihadapi. Dengan kata lain, di lapangan yang lebih menantang mungkin saja investasi yang dialokasikan lebih tinggi.

Jika dilihat lebih detail, biaya terbesar diinvestasikan pada tahap exploration/test drilling dan power plant construction

Biaya exploration/test drilling dapat menghabiskan 35% dari total investasi di panas bumi. Sedangkan power plant meraup biaya 48% dari total investasi. Biaya exploration/tes drilling berkisar antara US$ 4 – 8 juta per sumur. Untuk power plant biaya yang dikeluarkan sekitar US$ 1.3 – 1.9 juta per MW.

Salah satu tantangan yang ada sekarang  adalah faktor risiko dari pencarian sumber energi di bawah bumi yang tidak bisa dilihat kasat mata. Ditambah pengembang harus mengucurkan dana jutaan dolar untuk pengeboran sumur pengembangan sebelum mengetahui resource-nya cukup atau setidaknya untuk balik modal.

Banyak pengembang harus gulung tikar karena masalah oversizing dimana resource yang ditemukan tidak memenuhi ekspektasi pembangkitan pengembang, sehingga mengalami kerugian dan tidak mendapatkan modal kembali karena risiko yang tinggi tersebutlah diperlukan perhitungan yang matang dari segala aspek baik engineering, finansial, maupun teknologi  untuk pengembangan lapangan panas bumi. Pemerintah pun memberikan dukungan untuk meminimalkan risiko tersebut. Salah satunya adalah mekanisme government drilling fund dimana pemerintah menanggung biaya eksplorasi panas bumi, sehingga tidak terlalu memberatkan pengembangan.

Nah kita sudah tahu, investasi panas bumi bisa dibilang memang memiliki risiko yang tinggi serta membutuhkan dana awal yang tidak sedikit.

Pelajari lebih lengkap disini.