Geotermal atau panas bumi merupakan salah satu energi baru dan terbarukan yang sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Umumnya, pembangkit listrik pada panas bumi ini menggunakan pembangkit bertenaga uap. 

Reservoir dalam panas bumi ini dibagi menjadi dua, yaitu reservoir yang di dominasi oleh air dan reservoir yang di dominasi oleh uap. Sebelumnya disebutkan bahwa reservoir itu isinya fluida air. Kok ada dominasi uap? Berdasarkan teori thermodimika, apabila fluida mencapai titik didih maka akan berubah menjadi fase uap. Reservoir yang berisi air tadi mencapai titik didih pada temperatur dan tekanan tertentu sehingga menjadi uap. Dalam pola aliran, reservoir ini sering disebut dengan dua fasa karena mengandung air dan uap. 

Pada aliran dua fasa di panas bumi, reservoir yang pada umumnya didominasi oleh air, sewaktu di produksi akan berubah menjadi dua fasa atau disebut dengan flashing, hal ini dikarenakan perubahan tekanan pada reservoir. Penurunan tekanan yang drastis dari kondisi awal reservoir dan sewaktu diproduksi menyebabkan kondisi reservoir melewati garis saturasi dan memasuki wilayah dua fasa, sehingga aliran fluida di dalam pipa produksi berubah menjadi dua fasa. 

Untuk aliran dua fasa, fluida air memiliki densitas yang lebih besar dibanding dengan fluida uap. Sehingga pada saat diproduksikan, dinding-dinding pipa terisi oleh fluida air dan sedangkan untuk fluida uap berada di tengah-tengah aliran tersebut. Secara garis beras untuk memproduksi aliran dua fasa harus dipisahkan terlebih dulu antara fluida air dan fluida uap.

Pada fasilitas produksi terdapat separator untuk memisahkan antara air dan uap. Untuk uap akan di arahkan ke pembangkit listrik dengan tipe flash atau single sistem. Untuk fluida air biasanya diinjeksikan kembali ke reservoir. Tapi ada juga yang menggunakan combined cycle dalam pemanfaatannya, yaitu uap akan di arahkan ke turbin dan air akan diarahkan ke pembangkit binary cycle. Selain untuk pemanfaatan pembangkit listrik fluida air atau brine dari separator tadi, ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan industri lain seperti, memanaskan distrik, budidaya tanaman, dan pengeringan tanaman.

Pelajari lebih lengkap disini!