Kecelakaan memilukan pesawat SJ-182 adalah salah satu dari 106 kecelakaan yang pernah terjadi di Indonesia, terhitung sejak tahun 1945. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada peringkat 7 dunia sebagai negara dengan tingkat kecelakaan pesawat paling banyak. Dari kecelakaan yang pernah terjadi, kita bisa melihat data dan fakta menarik yang bisa ditunjukkan menggunakan visualisasi data. 

Fakta menarik apa saja yang bisa diambil dari kecelakaan pesawat? Yuk kita bahas satu persatu!

1. Tujuan keberangkatan pesawat

Negara yang paling banyak mengalami kecelakaan ternyata adalah Amerika Serikat. Aviation safety networks mengumpulkan data kecelakaan pesawat global sejak tahun 1945-2021 didapatkan hasil Amerika Serikat menempati posisi pertama negara dengan kecelakaan pesawat tertinggi dengan 861 kasus kecelakaan dan total korban jiwa sebanyak 10.822 orang hal ini dikarenakan Amerika memiliki aktivitas penerbangan dari, ke, atau di dalam negeri terbesar dan tersibuk di dunia. Oleh karena itu, kecelakaan pesawat lebih banyak terjadi di negara tersebut.Posisi kedua dan ketiga berturut-turut ditempati oleh Rusia dan Kanada. 

2. Waktu penerbangan pesawat

Berdasarkan data yang dikutip dari BBC dan The New York Times, kecelakaan pesawat paling banyak terjadi di Bulan Agustus. Kecelakaan tersebut dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal.Tren kecelakaan pesawat di bulan Agustus juga terjadi di Amerika, apalagi bulan agustus merupakan bulan musim badai. Tetapi, situasi kecelakaan terbanyak yang terjadi di bulan agustus tidak terjadi di semua negara, seperti di Indonesia contohnya. Hal ini disebabkan karena kondisi meteorologi Indonesia pada bulan tersebut cenderung lebih stabil.

3. Posisi tempat duduk

Popular Mechanics melakukan studi eksklusif yang meneliti 20 kecelakaan pesawat jet pada tahun 1971 dengan mempelajari posisi tempat duduk penumpang dan membandingkan tingkat kelangsungan hidup di empat bagian pesawat. Hasil studi tersebut menunjukkan dari 20 kecelakaan pesawat yang terjadi, survival rate di bagian depan berada di angka 49%, di bagian depan sayap dan sayap pesawat, survival rate berada di angka 56%, sedangkan di bagian belakang pesawat, tingkat survival rate-nya paling tinggi dibandingkan posisi yang lain yaitu 69%. Hal ini disebabkan karena bagian belakang lebih dekat dengan pintu darurat, sehingga lebih mudah untuk menyelamatkan diri saat terjadi kecelakaan.

Dari paparan di atas, kita jadi tahu kalau ternyata visualisasi data tidak hanya mempermudah pengguna dalam memahami informasi, tetapi juga dapat mempermudah proses decision making dan mengevaluasi fenomena yang terjadi. 

Pelajari lebih lanjut disini.