Metode Volumetrik adalah suatu metode untuk mengetahui jumlah panas yang tersimpan dalam reservoir dengan menggunakan isothermal, kemudian memperkirakan seberapa besar panas yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Cadangan listrik dihitung berdasarkan energi yang dapat terambil dari batuan maupun fluida pada kondisi awal dikurangi pada kondisi akhir yang kemudian dikalikan dengan konversi listriknya. Selain itu, terdapat fraksi yang menentukan besaran energi yang dapat terambil dari fluida panas bumi yang kemudian sering disebut sebagai recovery factor. Sehingga untuk menentukan besar dari daya suatu potensi panas bumi yaitu MWe =(H ei – H ef) x RF x /(t x 365 x 24 x 3600)

Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa panas yang terkandung di dalam reservoir = panas yang tersimpan dalam batuan + panas yang tersimpan dalam fluida. untuk panas yang tersimpan dalam batuan kapasitas panas pada batuan adalah Q = m.c.T jadi apabila V adalah adalah volume reservoir dan Ø adalah porositas batuan dan p adalah densitasnya. lalu dalam menghitung panas yang tersimpan dalam fluida yaitu energi yang terkandung di dalam air “L” dan uap V masing mempunyai massa ml dan mv.

Lalu untuk memperkirakan seberapa besar panas yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik yaitu dengan cara sebagai berikut, sebesar kandungan energi pada keadaan awal – kandungan energi pada keadaan akhir dan akan didapatkan energi maksimum yang dapat dimanfaatkan. setelah mendapatkan hasilnya maka kita dapat menghitung energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan pada kenyataannya dengan mengkalikan nilai recovery factor dengan energi maksimum. Untuk lebih memudahkan pada saat ini untuk menghitung energi panas bumi menggunakan metode volumetric telah tersedia aplikasi digital salah satunya Jiwa Volumetric.

Untuk nonton video penjelasannya yuk klik disini!