Manusia itu mempelajari pengalaman dengan menggunakan memori (US. National Library of Medicine, 2017). Dan bahkan pengalaman itu bisa lebih membekas lagi jika pengalaman itu bersifat emosional (Brown and Kulik, 1977).

Sekarang bagaimana dengan Machine Learning? 

Ternyata, machine learning itu bisa belajar pengalaman dengan menggunakan data. 

Data seperti apa sih yang dipelajari Machine Learning? 

Pada dasarnya data apapun bisa dipelajari oleh machine learning, mulai dari data kualitatif, kuantitatif, data di waktu tertentu, bahkan sampai ke data eksperimen bisa dipelajari oleh machine learning.

Perbedaannya dengan manusia adalah, jika manusia ingin mengingat pengalaman untuk waktu yang lama, maka manusia membutuhkan memory consolidation atau teknik mengingat untuk mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Sementara, Machine Learning itu kan komputer, jadi selama modul memori untuk menyimpan datanya tidak rusak, maka data yang dipelajari akan selalu tersimpan.

Kita analogikan seperti seseorang yang ingin ahli di bidang penerbangan, untuk dapat dikatakan ahli, yang dinilai adalah jam terbangnya. Semakin banyak jam terbangnya, maka dapat dikatakan orang tersebut semakin ahli. Coba kita cermati, jam terbang itu berkaitan dengan pengalaman. Dalam konteks Machine Learning, pengalaman adalah data. Maka bisa dikatakan bahwa semakin banyak data yang dipelajari oleh Machine Learning, maka mesin akan semakin pintar.

Pelajari lebih lengkap di .